Dampak Yang Bisa Terjadi Apabila Ibu Hamil Merokok - Globumil

dr. Adit, Sp.OG, M.Kes || 2024-01-25

Menurut mereka yang perokok aktif, merokok merupakan kebiasaan yang sulit untuk dihentikan ataupun dihindari. Hal ini dikarenakan, rokok mengandung zat nikotin yang bisa menimbulkan kecanduan bagi seseorang. Akan tetapi, sangat penting untuk diingat bahwa merokok merupakan kebiasaan negatif yang bisa menimbulkan beragam dampak fatal pada kesehatan, tidak terkecuali untuk para ibu hamil.

Selama masa kehamilan, sudah sepatutnya bagi seorang bunda menjaga kesehatan dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Hal ini bisa dimulai dengan cara mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, serta menghindari stress berlebihan. Selain itu, bunda juga harus untuk menghindari kebiasaan merokok demi menjaga kesehatan bunda sekaligus kesehatan janin di dalam kandungan.

Akan tetapi walaupun bahaya merokok sudah disebutkan namun ada beberapa data yang menyebutkan bahwa masih terdapat 10% wanita yang merokok pada trimester akhir kehamilan.

Sebagian besar wanita sekitar 50% diantaranya memutuskan untuk berhenti merokok selama masa kehamilan dan 40% sisanya memutuskan kembali merokok di saat 6 bulan setelah persalinan.

Apa bahaya merokok saat hamil?

Para ahli menyetujui bahwa merokok merupakan suatu aktivitas yang harus dihindari baik ketika dalam masa hamil ataupun tidak. Hal ini dikarenakan, bahan kimia yang terkandung di dalam rokok bisa membahayakan kesehatan. Apabila bunda tetap merokok saat masa kehamilan, maka bunda dan janin yang sedang dikandung berisiko tinggi untuk mengalami berbagai masalah, seperti keguguran dan persalinan prematur, serta dua kali lebih berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, dibandingkan dengan bumil yang tidak merokok.

Penting untuk bunda ingat bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah mempunyai risiko kematian yang lebih besar serta lebih rentan terkena infeksi, kesulitan bernapas, hingga masalah kesehatan jangka panjang di saat bayi sudah beranjak dewasa.

Semakin banyak rokok yang bunda hisap selama masa kehamilan, maka akan semakin besar pula risiko terjadinya komplikasi dan mempunyai bayi dengan berat badan lahir rendah. Akan tetapi, tidak ada bukti yang kuat bahwa mengurangi jumlah rokok yang dihisap secara signifikan bisa mengurangi risiko komplikasi pada janin. Namun lebih baik bunda tetap berhenti merokok sedini mungkin demi kesehatan bunda sekaligus janin nantinya.

Komplikasi kehamilan yang bisa terjadi akibat merokok

Ada beberapa komplikasi yang kemungkinan terjadi lebih umum dialami oleh wanita hamil yang merokok, diantaranya yaitu:

• Keguguran
• Persalinan prematur
• Hamil di luar rahim atau kehamilan ektopik
• Kematian janin, kematian janin di dalam rahim, ataupun lahir mati
• Adanya masalah pada plasenta, seperti plasenta previa
• Ketuban pecah dini

Di sisi lain, merokok selama masa kehamilan bisa memberikan dampak pada janin juga. Hal ini dikarenakan, setiap kali bunda merokok dapat mengurangi kadar oksigen untuk janin yang belum lahir dan memaparkannya ke campuran bahan kimia termasuk bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker. Ada beberapa dari banyaknya efek merusak asap rokok pada janin, diantaranya sebagai berikut:

• Keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya
• Meningkatkan risiko bibir sumbing dan langit langit mulut sumbing
• Suplai oksigen berkurang akibat paparan karbon monoksida dan nikotin
• Pergerakkan janin di dalam rahim berkurang, setidaknya satu jam sesudah bunda merokok satu badang
• Terjadi gangguan perkembangan dan kerja plasenta
• Otak dan paru paru bayi mengalami perubahan

Nah jadi itu dia bunda informasi mengenai dampak yang bisa terjadi apabila bunda merokok selama masa kehamilan. Nah, bunda bisa bergabung dengan kelompok pendukung atau program berhenti merokok untuk menghentikan kebiasaan merokok sebelum, selama, ataupun setelah masa kehamilan. Bunda juga sebaiknya menghindari asap rokok dan tempat-tempat yang banyak orang merokok.

Dan jika bunda mengalami sesak napas yang disebabkan asap rokok, bunda harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat yaa.